Tujuh Kesalahan Saat Menjual – Penjualan merupakan hal yang penting dalam mendapatkan keuntungan waralaba, bisnis maupun perusahaan yang tujuan akhirnya mendapatkan omzet besar. Beberapa kesalahan sering dibuat oleh pebisnis maupun si pengelola usaha, yang membuat perusahaan bangkrut atau gulung tikar karena meskipun sudah berjalan lama tetapi tidak kunjung mendapatkan keuntungan. berikut adalah Tujuh Kesalahan Saat Menjual menurut Hermas Puspito, yaitu:
Tujuh Kesalahan Saat Menjual
1. Menjual Produk yang tidak dibutuhkan, penting untuk diketahui penjualan yang dibutuhkan merupakan kebutuhan pasar, bukan keinginan diri sendiri sehingga semestinya sebelum memulai bisnis harus melihat apa yang sedang berkembang di pasar atau yang dibutuhkan konsumen. Banyak pebisnis yang akhirnya tidak berhasil karena lebih mementingkan keinginan pribadi
Baca artikel sebelumnya: Revolusi Marketing untuk Meningkatkan Penjualan
2. Tidak Membuat Rencana, Rencana termuat di dalamnya berupa manajemen dan strategi, meskipun demikian banyak orang beranggapan bahwa tidak perlu rencana melainkan aksi yang seharusnya lebih banyak, hal ini akan menjadi salah kaprah ketika masuk ke dalam bisnis. aksi akan terarah jika adanya rencana yang matang.
3. Marketnya Tidak Tepat, salah sasaran atau meleset dari target adalah kesalahan yang besar karena pebisnis pemula seharusnya lebih memastikan pasar agar produk terjual.
4. Tidak Belajar Sesuatu yang Baru, inti dari poin ini adalah pebisnis harus lebih terbuka atas apapun kemungkinan yang terjadi sehingga dari sana belajar dan tidak takut menghadapi hal baru.
Baca Informasi tentang bisnis: Waralaba Makanan Jepang yang Sehat dan Halal
5. Jualan yang Asal-asalan, perlu diketahui jualan yang asal-asalan adalah ciri pebisnis yang terlalu cepat mengambil keputusan karena asal jadi tidak mementingkan kualitas maka konsumen akan pergi dan mendatangi toko yang lain untuk mendapatkan kenyamanan dan pelayanan yang lebih baik.
6. Tidak Mempersiapkan Amunisi, Kata Amunisi ini di dalam Sub enam merupakan arti dari alternatif yang disimpan dan terencana. Amunisi tersebut bisa berupa Amunisi produk dan marketing, hal ini perlu karena pertimbangan persaingan yang ada sangat ketat.
7. Semuanya dikerjakan Sendiri, Pebisnis tidak bisa bekerja sendiri, semisalnya di bisnis kuliner, tidak bisa memasak, menerima telepon, mengiklankan sendiri. sebisa mungkin atau seharusnya bangun tim bersama dan tempatkan di divisi masing-masing karena bersama akan tercipta kekuatan.
Baca informasi tentang: Peluang Usaha dalam Bisnis Waralaba Makanan Jepang
Bahan Artikel ini dikutip dari Bab yang ada di karya Hermas Puspito, Cara Praktis Jualan Laris, Ednovare Indonesia: Jakarta_____.