Mengenal lebih dekat Jamur Matsutake dari Jepang – Jamur atau cendawan merupakanan tumbuhan yang tidak memiliki klorofil atau zat hijau daun yang berperan utama dalam fotosintesis sehingga jamur bersifat heterotroph atau organisme yang membutuhkan senyawa organik di mana karbon diekstrak untuk pertumbuhannya. Jamur juga kebanyakan menjadi parasit yang tumbuh dengan cara simbiosis mutualisme yaitu selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya.
Mengenal lebih dekat Jamur Matsutake dari Jepang
Tidak semua jamur bisa dikonsumsi, setidaknya jika ingin mengenal lebih dekat jamur matsutake dari Jepang ini harus berdasarkan manfaatnya. Manfaat jamur dibagi menjadi tiga macam yaitu jamur yang dapat dikonsumsi, jamur yang digunakan sebagai obat dan jamur yang beracun. Jamur yang dapat dikonsumsi memiliki nilai gizi yang sangat tinggi karena mengandung kalori dan lemak yang rendah dengan protein yang tinggi sehingga dapat dimakan oleh setiap kalangan. Jamur yang bisa dimakan ada sekitar 35 jenis yang sudah bisa dibudidayakan secara masal. Ciri jamur yang dapat dikonsumsi yaitu warnanya tidak bervariasi biasanya hanya putih dan coklat, tidak mengeluarkan aroma amoniak, tidak memiliki cincin di daerah batangnya, sudah dibudidayakan dan dijual di pasar, tidak menghasilkan noda saat dipotong serta tidak terjadi perubahan warna saat dimasak.
Baca informasi tentang: Makanan Takoyaki Jepang Terlezat
Telah disebutkan di atas bahwa jamur seperti parasit dan dapat dibudidayakan, akan tetapi ada jenis jamur yang harganya sangat mahal bahkan tidak dapat dibudidayakan. Jamur Matsutake atau jamur pinus merupakan jamur yang sangat langka, jamur ini tumbuh di wilayah hutan dan pegunungan yang banyak tumbuh pohon pinus sehingga disebut juga jamur pinus. Matsutake tumbuh di permukaan tanah hutan pinus merah dan hitam di jepang. Bentuk jamur Matsutake menyerupai payung, tubuh berbentuk seperti tabung panjang dengan ujung melebar seperti payung dan biasanya dipanen pada musim gugur karena jamur ini juga tumbuh hanya pada waktu tertentu yakni pada musim gugur tiba atau awal bulan September hingga pertengahan Nopember.
baca juga: perbedaan antara tabiko dengan ikura pada shushi
Matsutake merupakan bahan makanan mewah yang berharga sangat mahal yaitu 1 pound bisa dihargai US $100 (1 pound = ½ Kg) dan jika dirupiahkan bisa mencapai harga Rp. 1 Juta lebih. Dengan ciri khas wangi harum yang kuat dan dimakan setelah dipanggang sedikit di atas api selain itu bisa juga ditanak bersama beras menjadi nasi Masutake (matsutake Gohan) dan sebagai campuran dobinmushi (sup dalam teko).
Selain sangat mahal dan tentunya lezat, Matsutake memiliki manfaat untuk kesehatan sebagai berikut yaitu pertama, mengontrol kolesterol dalam darah. Jamur Matsutake memiliki kandungan protein yang kaya tanpa lemak. Kandungan protein ini dapat membantu membakar kolesterol dalam tubuh. Kedua, baik dikonsumsi oleh penderita diabetes karena rendah gula dan lemak. Ketiga, mencegah kanker payudara. Jamur matsutake mengandung betaglukan dan asam linoleat yang mampu mencegah kanker dan kanker prostat. Khasiatnya yang baik untuk kesehatan dan ketersediaannya yang sangat langka, menjadikan jamur ini “King of Mashroom” diantara jamur yang lainnya. Meskipun demikian banyak orang berfikir tidak akan membeli jamur ini karena harganya yang terbilang cukup mahal, akan tetapi bagi yang penasaran siapa tahu ingin mencobanya apalagi sudah menjadi ritual khusus setiap beberapa bulan menikmati jamur ini.