Mengenal Batik Jepang dengan Seni Yosegi – Yosegi mungkin tidak sepopuler origami, namun seni yang satu ini memiliki keunikan tersendiri yaitu menyulap serutan tumpukan kayu menjadi karya seni yang menakjubkan. Yosegi berarti mengkombinasikan potongan kayu dengan bentuk kayu yang dipotong sehingga tercipta tekstur-tekstur geometris alami yang berasal dari potongan yang diberi warna. Kayu diserut tipis kemudian direkatkan satu dengan yang lain dengan lem kayu.
baca juga tentang: Informasi Waralaba Makanan Jepang yang Menarik dengan Prospek baik
Mengenal Batik Jepang dengan Seni Yosegi
Seni ini diketahui berasal dari zaman edo di Jepang hingga sekarang masih tetap dilestarikan keberadaan seni Yosegi. Dengan melihat alat yang digunakannya memang benar-benar tradisional, yaitu hanya membutuhkan tripleks, alat pengukur ketebalan, gergaji pemotong dan penyerut kayu dengan berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan.
Membutuhkan keuletan yang tinggi dalam membentuk sebuah motif yang rapih, waktu yang diperlukan juga lumayan lama di proses penyerutan pertama yaitu membentuk pola dasar seperti gambar di atas. selanjutnya akan direkatkan dengan lem kayu dan diikat kencang menggunakan tali.
setelah motif dasar selesai kemudian digabung menjadi bentuk yang lebih rumit dan besar seperti gambar di atas, ini merupakan tahapan yang hampir sedikit lagi selesai.
hasil dari penyerutan bentuk yang kompleks akan menghasilkan lembaran seperti di atas, yang selanjutnya akan di lem ke bidang yang lebih nyata, seperti kotak, segitiga dan persegi untuk wadah sesuatu atau hanya sekedar cinderamata.
Kerajinan ini sangat sulit ditemukan namun menurut berbagai sumber, Desa Hatajuku di pedalaman pegunungan Hakone yang terletak di kawasan gunung fuji yang menjadi tempat kelahiran Seni ini.
Sekilas, Yosegi miirip dengan Batik di Indonesia, kemiripannya ditemukan pada motif dengan desain mosaik namun perbedaannya adalah terletak pada outputnya, yosegi seperti wallpaper atau kulit alami bercorak indah untuk melapisi kotak-kotak multifungsi seperti kotak penyimpanan, kotak pajangan dan hiasan lainnya. sedangkan kalau batik cenderung penggunaannya sebagai pakaian yang melekat di tubuh manusia. meskipun demikian, Yosegi tetap menjadi cinderamata yang relatif murah namun berkesan sangat dalam jika mengetahui proses pembuatannya.
baca juga artikel lainnya: Sejarah jamur Mitsutake, Jamur Termahal di Dunia