Komunikasi Perkantoran dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan – Model Komunikasi dikatakan efektif jika pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan dapat dimengerti secara jelas dan benar oleh si penerima pesan. Secara umun, komunikasi merupakan pertukaran proses penyampaian pesan dari si pengirim ke si penerima melaui media atau sarana sehingga menciptakan respon atau feedback dari si penerima pesan ini. Komunikasi tidak hanya membahas tentang dua orang yang melakukan percakapan, akhir – akhir ini kita dihadapkan oleh bagaimana proses komunikasi dalam lingkup perkantoran, mengapa hal ini begitu penting karena komunikasi salah satu hal yang unik maka kerumitan juga muncul pada saat pembahasan komunikasi masuk ke dalam wilayah perkantoran yang notabene terdiri dari berbagai individu yang membentuk kelompok, belum lagi adanya sistem hirarki yang tidak lepas dari pengelolaan kepemimpinan di dalam perkantoran. pertanyaan yang cukup mendesak adalah bagaimana sebuah perkantoran menciptakan komunikasi yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan.
Baca juga informasi tentang: Peluang Usaha Waralaba Makanan Jepang di Indonesia
Komunikasi Perkantoran dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan
kantor atau lebih lengkapnya disebut organisasi akan memiliki kelebihan tersendiri jika menemukan komunikasi yang efektif, Maryati (2014) menyebutkan bahwa dampak komunikasi yang efektif mampu meningkatkan produktivitas kerja, pemecahan masalah menjadi lebih cepat, arus kerja lancar, mengurangi konflik antar karyawan, marketing internal yang sangat efektif, meningkatkan citra personal, meningkatkan kepuasan kerja dan tentunya hubungan kerja menjadi lebih baik. hal ini dapat diasumsikan bahwa jika Komunikasi terjalin baik dan terbukti efektif di dalam suatu organisasi / dalam hal ini adalah perusahaan dan kantor, maka akan berdampak positif yaitu kinerja karyawan akan meningkat atau bisa dikatakan Komunikasi Perkantoran dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan, lebih jauh Maryati menjelaskan ciri dari lingkungan kantor yang terdapat komunikasi efektif adalah adanya pendengar aktif dan bersikap asertif.
baca juga informasi tentang: Membuka Peluang Mitra Kerjasama di bidang Makanan
ciri pendengar aktif yaitu:
1. Adanya kontak mata, kontak mata dapat berarti sesuatu yang bermakna dalam berkomunikasi sehingga tatapan bisa bermakna sebuah feedback, kontak mata menjadi ciri pendengar aktif.
2. Anggukan kepala dan ekspresi wajah, salah satu bahasa non-verbal ini menandakan bahwa pesan tersampaikan dengan sangat jelas dan dapat dimengerti, tidak direkomendasikan menciptakan gerak yang membuat kesan obrolan membosankan seperti menggaruk kepala, menguap dan sebagainya
3. Memberikan pertanyaan, komunikasi yang baik adalah dua arah bukan hanya menjadi pendengar yang baik melainkan adanya pertanyaan yang dapat menyatakan bahwa komunikasi berjalan efektif
4. Hindari memotong pembicaraan, beri pembicara menuntaskan kalimat penjelasan atau pertanyaan, dengan ini menandakan bahwa saling menghargai dan terkesan tidak terburu-buru.
5. Memberi tanggapan, berikan tanggapan seperti solusi terhadap pernyataan maupun pertanyaan.
baca juga artikel sebelumnya: Dasar Pengembangan Produk
ciri sikap Asertif, yaitu
asertif adalah sikap yang cenderung bijaksana dan terkesan simpatik, ciri asertif adalah menyatakan pernyataan secara jujur dan tidak dibuat-buat, mempertahankan harga diri dan rasa hormat ke orang lain, mampu membina hubungan tanpa adanya penolakan dari diri sendiri, mampu memulai, melanjutkan dan mengakhiri pembicaraan dengan baik, memiliki pandangan yang aktif terhadap kehidupan dan mampu menolak dan menyatakan ketidaksetujuan atas hal-hal yang negatif.